tag:blogger.com,1999:blog-3511711490215420652024-02-19T18:10:02.887-08:00andri baharAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-38650388827878791602013-03-07T03:38:00.001-08:002013-03-07T03:38:26.200-08:00<b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size: medium; margin: 0px; padding: 0px;">Sejarah Perkembangan Islam</span></b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Sejarah perkembangan Islam berlanjut setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Berbagai kerajaan Islam bermunculan dan berkembang hingga ke Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. kemunculan beberapa kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan besar di dunia. </span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Seiring dengan perkembangan berbagai kerjaan bercorak Islam yang bermunculan, maka seiring itu pula banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Kemunculan para ahli sains dari kerajaan Islam tersebut tidak terlepas dari banyaknya pendirian sekolah-sekolah.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: medium; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">Sejarah Islam di Indonesia</b></span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Menelisik sejarah Islam di Indonesia, maka hingga saat ini ada sekitar 6 pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia. Adapun pendapat-pendapat tersebut menyebutkan tahun kedatangan Islam masuk ke Indonesia bervariasi dari abad ke-7 hingga abad ke-13.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Berbagai pendapat-pendapat tentang tahun kedatangan Islam beserta perkembangannya di Indonesia dikemukakan oleh berbagai tokoh dan peneliti. Berikut ini adalah 6 pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pendapat Pertama </b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Menurut pendapat Hamka, yaitu salah seorang tokoh Muhammadiyah dan juga mantan ketua MUI periode 1977-1981, menyebutkan bahwa Islam yang masuk dan berkembang di Indonesia berasal dari Jazirah Arab atau bahkan dari Makkah pada abad ke-7. Hamka yang bernama asli Haji Abdul Malik bin Abdil Karim menyatakan pendapat tentang kedangan dan perkembangan Islam di Indonesia berdasarkan fakta bahwa mazhab yang berkembang di Indonesia adalah mazhab Syafi'i.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Menurut Hamka, mahzab Syafi'i berkembang sekaligus dianut oleh penduduk di sekitar Makkah. Selain itu dia juga menyebutkan bahwa fakta tentang yang tidak boleh diabaikan terkait hal ini, yaitu tentang keberadaan orang-orang Arab yang sudah mampu berlayar mencapai Cina pada abad ke-7. Hamka percaya bahwa dalam perjalanan tersebut, para pelayar dari Arab juga sudah mulai singgah di kepulauan Nusantara.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pendapat Kedua</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Seorang pegawai Belanda pada masa pemerintahan kolonial Belanda bernama Poortman menyimpulkan bahwa Islam dibawa dan disebarkan di Indonesia oleh orang-orang Cina yang bermahzab Hanafi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Kesimpulan tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia oleh Poortman tersebut didapatkan dari penelitiannya terhadap naskah Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda. Selain dari penelitian dari kedua naskah tersebut dia juga telah melanjutkan penelitian terhadap naskah-naskah kuno Cina yang tersimpan di klenteng-klenteng Cina di Cirebon dan Semarang.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Adapun hasil penelitian dari Poortman tersebut disimpan dengan keterangan 'Uitsluiten voor Dienstgebruik ten Kantore' yang berarti 'Sangat Rahasia Hanya Boleh Digunakan di Kantor'. Hasil penelitian Poortman itu sendiri saat ini telah disimpan di Gedung Arsip Negara Belanda di Den Haag.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" />Pendapat Ketiga</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Seorang penasehat di bidang bahasa-bahasa Timur dan hukum Islam untuk pemerintah kolonial Belanda bernama Snouck Hurgronje yang mengambil pendapat dari Pijnapel, yaitu seorang pakar dari Universitas Leiden, Belanda yang sering meneliti artefak-artefak peninggalan Islam di Indonesia, menyimpulkan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Gujarat pada abad ke-12 M. Mereka menempuh jalur perdagangan yang sudah terbentuk antara India dan Nusantara.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Pendapat ini juga dibenarkan oleh J.P. Moquette, yaitu seorang peneliti bentuk nisan kuburan raja-raja pasai, kuburan Sultan Malik Ash-Shalih, dan juga Nisan kuburan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur. Adapun hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa Nisan kuburan Maulana Malik Ibrahim di Gresik ternyata memiliki bentuk yang mirip dengan nisan-nisan kuburan yang berada di Cambay, Gurajat.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" />Pendapat Keempat</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">S.Q. Fatimi adalah salah seorang yang berpendapat tentang sejarah Islam di Indonesia dan sekaligus menyanggah pendapat kedatangan Islam di Indonesia yang dikemukakan oleh Muquette yang memperkuat pendapat Pijnapel dan Hurgronje. Fatimi berpendapat bahwa nisan-nisan kuburan yang ada di Aceh dan Gresik justru lebih mirip dengan bentuk nisan-nisan dan kuburan yang ada di Benggala, sekitar Bangladesh sekarang.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Lebih lanjut Fatimu juga percaya bahwa pengaruh-pengaruh Islam di Benggala sangat banyak ditemui dalam Islam yang berkembang di Nusantara pada zaman dahulu. Oleh karena itu, Islam yang ada di Indonesia sebenarnya berasal dari Bangladesh.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" />Pendapat Kelima</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">G.E. Marrison juga seorang yang pernah mengemukakan pendapat tentang keberadaan masuknya Islam ke Indonesia. Dalam pendapatnya tersebut Marrison juga menyanggah pendapat Moquette, bahkan dia sendiri malah yakin, jika Islam yang datang ke Indonesia berasal dari Pantai Coromandel, India Selatan. Adapun sebagai alasannya adalah karena pada abad ke-13M, Gujarat masih menjadi bagian dari kerajaan Hindu, sementara di Pantai Coromandel, Islam telah berkembang.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Morrison juga memperkirakan bahwa pembawa dan penyebar Islam yang pertama masuk ke Indonesia adalah para Sufi dari India. Para Sufi tersebut menyebarkan Islam di Indonesia dengan pendekatan tasawwuf pada akhir abad ke-13 M, dimana waktu itu terhitung belum lama dari peristiwa penyerbuan Baghdad oleh orang-orang Mongol.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Adapun pernyerbuan yang dimaksud adalah penyerbuan yang memaksa banyak para Sufi keluar dari zawiyah-zawiyah mereka dan melakukan pengembaraan ke luar wilayah Bani Abbasiyah, seperti ke ujung Persia atau bahkan ke India.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pendapat Keenam</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Pendapat keenam tentang masuknya Islam ke Indonesia dikemukakan oleh Hoesein Djajaningrat. Djajaningrat juga dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang mempertahankan disertasi di Universitas Leiden, Belanda, pada 1913. Disertasinya tersebut berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten (Pandangan Kritis mengenai Sejarah Banten).</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Menurut Djajaningrat, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Adapun sebagai alasan Djajaningrat mengemukakan pendapat tersebut adalah berdasarkan peringatan 10 Muharram atau hari Asyura sebagai hari kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib yang ada di Indonesia berasal dari perayaan kaum Syiah di Persia. Peringatan 10 Muharram itu lebih dikenal sebagai perayaan Hari Karbala.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Djajaningrat juga meyakini pendapat tersebut, karena pengaruh bahasa Persia juga masih dapat ditemukan dibeberapa tempat di Indonesia. Selain itu keberadaan Syeikh Siti Jenar dan Hamzah Fansuri dalam sejarah Indonesia menandakan adanya pengaruh ajaran wihdatul wujud Al-Hallaj, seorang Sufi ekstrim yang berasal dari Persia.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" />Kesimpulan</b><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Terlihat berbagai perbedaan pendapat tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia oleh berbagai tokoh dan juga para peneliti. Perbedaan pendapat tersebut terjadi karena dasar-dasar berpikir yang dipakai dalam membangun pendapat.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Pijnapel, Hurgronje, Marrison, Moquette, Fatimi lebih mempercayai bukti-bukti kongret yang masih bisa diyakini secara pasti, bukan perkiraan. Oleh sebab itu pendapat-pendapat mereka dapat dikatakan lebih logis, meski dapat juga menuntut mereka untuk percaya bahwa Islam pertama kali berkembang di Indonesia pada sekitar abad ke-13, yaitu lebih belakangan ketimbang agama Hindu dan Buddha.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Begitu juga dengan pendapat Residen Poortman. Meski pendapatnya tersebut berdasarkan catatan-catatan dari Cina yang tersimpan bertahun-tahun, tetapi masih ada kemungkinan salah tafsir atas pernyataan-pernytaan tertulis yang ada di dalamnya. Selain itu bisa pula ada kemungkinan adanya manipulasi data tanpa sepengetahuan pembaca.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Adapun pendapat Hamka bahkan akan lebih mudah untuk terjerumus ke dalam bentuk syak yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Hamka hanya berdasarkan pikiran-pikiran pribadi yang tidak ditunjang oleh data sejarah yang kongkret. Oleh demikian maka sangat kecil kemungkinan pendapatnya untuk benar.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Begitupula dengan pendapat Djajaningrat. Bisa jadi persamaan-persamaan yang dikemukakan dalam pendapatnya itu hanya kebetulan-kebetulan yang mirip pada objek.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Akan tetapi, hampir setiap pendapat itu memiliki konsekuensi. Jika seseorang memercayainya suatu pendapat dari pendapat-pendapat itu, maka, bagaimana pun, ia mesti menerima konsekuensi-konsekuensi yang kemungkinan bakalan ada.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-26775056231493512632013-03-06T03:59:00.002-08:002013-03-06T03:59:21.475-08:00ketentuan aqiqah<br />
<h3 style="background-color: white; font-family: Arial; text-align: justify;">
Syarat-syarat Akikah / Aqiqah</h3>
<br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-weight: bold; text-align: justify;">Pertama</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, Sifat Sembelihan yang Layak (Sah) Sebagai </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">Akikah (Aqiqah)</a><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> Imam Nawawi ra berkata dalam kitabnya, al-Majmu', "Hewan yang layak (sah) disembelih sebagai </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">Akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> adalah domba yang dewasa dan kambing yang dewasa yang sudah memiliki gigi seri (gigi depan). </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Domba dan kambing itu harus selamat dari cacat. Karena </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">Akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> adalah mengalirkan darah secara syar'i (sesuai dengan ketentuan Islam) maka sifat-sifat hewan yang disembelih untuk </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">Akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> sama dengan sifat-sifat hewan yang disembelih untuk kurban, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad sahih sahih bahwa Ibnu Abbas r.a. berkata "</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Rasulullah meng<a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="color: #ff6600; opacity: 100; text-decoration: initial;">aqiqah</a>kan Hasan da Husain masing-masing dengan seekor domba.</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">"</span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Berdasarkan hadis di atas, sifat-sifat hewan yang disembelih sebagai </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">Akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> harus sama dengan sifat-sifat hewan yang disembelih sebagai kurban. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Untuk anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing sebagai </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">aqiqah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">nya dan untuk anak perempuan satu ekor saja. Hadis-hadis yang menjelaskan bahwa anak laki-laki di</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">aqiqah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">kan dengan dua ekor kambing adalah hadis-hadis yang memiliki kelebihan (jika dibandingkan dengan hadis-hadis yang menjelaskan bahwa anak laki-laki di</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">aqiqah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">kan dengan satu kambing). </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Oleh karena itu, hadis-hadis yang dijelaskan bahwa anak laki-laki di</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">aqiqah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">kan dengan dua ekor kambing lebih layak diterima. Hal ini diperkuat lagi oleh perkataan Ibnu Abbas ra. </span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">"bahwa Rasulullah Saw mengakikahkan (Hasan dan Husain) masing-masing dua ekor domba</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">." </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-weight: bold; text-align: justify;">Kedua</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, Waktu Penyembelihan Hewan Aqiqah </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Menurut sunnah Nabi, penyembelihan hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah) </a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahirannya dengan menghitung hari kelahirannya. Jadi, hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> disembelih pada hari keenam, jika hari kelahiran tidak dihitung. Apabila sang anak dilahirkan pada malam hari maka dihitung dari hari setelah malam kelahiran itu. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Penyembelihan hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> dilaksanakan pada hari ketujuh, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abdullah ibn Buraidah, dari ayahnya, dari Nabi Saw, beliau bersabda, "</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;"> itu disembelih pada hari ketujuh, hari keempat belas, dan hari kedua puluh satu.</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">" </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Menurut penganut Mazhab Hanbali, </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> disembelih pada hari ketujuh dan seterusnya, kelipatan tujuh. Mereka memiliki beberapa riwayat (yang dapat dijadikan dalil). </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Sedangkan menurut penganut Mazhab Syafi'I disebutkan bahwa penyebutan tujuh itu untuk ikhtiyar (pilihan) bukan keharusan. Rafi'I menambahkan bahwa waktu penyembelihan hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> dimulai dari kelahiran bayi. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Imam Syafi'i berkata, "Makna hadis itu adalah penyembelihan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> diusahakan tidak ditangguhkan hingga melewati hari ketujuh. Namun jika memang belum sempat ber</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> sampai sang bayi telah mencapai usia baligh, maka gugurlah tanggung jawab orang yang seharusnya meng</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikahka</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">nnya. Tetapi, jika sang anak ingin ber</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> untuk dirinya sendiri maka ia boleh melakukannya. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Ada ulama yang mengatakan, "Tanggung jawab untuk meng</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">kan tidak hilang walaupun tidak dilaksanakan pada hari ketujuh, namun disunnahkan agar tidak terlambat sampai usia balig." </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Imam an-Nawawi berkata, "Aku Abdillah al-Busyihi, salah seorang imam dalam mazhab kami berkata, "Jika tidak sempat menyembelih pada hari ketujuh maka di hari keempat belas, (jika belum juga dilaksanakan) maka di hari kedua puluh satunya, demikian terus pada kelipatan tujuh." </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Ketika akan menyembelih hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, orang yang menyembelih disunnahkan membaca, Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad hasan, dari Aisyah r.a. bahwa Nabi Saw menyembelih hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> untuk Hasan dan Husain, dan beliau bersabda. "</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Ucapkanlah, Dengan Nama Allah. Ya Allah, untuk-Mu dan kepada-Mu akikah si Fulan.</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">" </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Namun, jika bacaannya dipendekkan dengan hanya mengucap </span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">bismillah</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> maka itu lebih utama karena kesahihan hadis di atas masih diperdebatkan.</span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Disunnahkan juga memisah-misahkan anggota badan hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, dan dilarang meremukkan tulang-tulangnya. Ada dua hikmah dari hal tersebut, yaitu: </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Pertama</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, sebagai penghormatan terhadap orang-orang miskin dan para tetangga yang diberikan hidangan atau hadiah berupa daging </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, yaitu dengan memberikan potongan besar yang sempurna yang tulangnya tidak dipecah dan dagingnya tidak dikurangi. Tidak diragukan bahwa cara penyajian dan pemberian seperti ini merupakan penghormatan bagi orang-orang yang menerima. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Kedua</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, oleh karena kedudukan akikah sebagai tebusan untuk menebus sang bayi maka dianjurkan tulangnya tidak usah dipotong-potong, untuk mengharap keberkahan (dari Allah SWT juga dengan harapan agar anggota-anggota tubuh si bayi menjadi sehat dan kuat. </span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic; text-align: justify;">Wallahu a'alam</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; font-weight: bold; text-align: justify;">Ketiga</span><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, Apa yang Dilakukan Setelah Penyembelihan? </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Setelah penyembelihan hewan selesai, hendaknya kaum Muslimin waspada, jangan sampai melumuri kepala bayi dengan darah hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, karena hal itu merupakan kebiasaan kaum Jahiliyah. Akan tetapi, hendaknya kepala bayi tersebut dilumuri dengan minyak za'faran. </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Disunnahkan memakan hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">, boleh juga menghadiahkannya atau menyedekahkannya kepada orang lain, karena</span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> adalah menyembelih hewan yang hukumnya sunnah maka hukumnya sama dengan hewan kurban.</span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Rafi'I berkata, "Sunnah memberikan bagian kaki dari hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> kepada bidan atau dokter (yang membantu proses kelahiran) sebagaimana yang disebutkan dalam sunnah al-Baihaqi, dari Ali r.a. bahwa Rasulullah Saw memerintahkan Fatimah ra. "Timbanglah rambut al-Husain, kemudian bersedekah dengan perak (seberat rambut yang ditimbang) dan berikanlah bagian kaki hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> kepada wanita yang membantu proses kelahiran." (Diriwayatkan secara mauquf sampai pada Ali r.a.) </span><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Disunnahkan juga memasak daging hewan </span><a href="http://aqiqahonline.com/index.php" style="background-color: white; color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 12px; opacity: 100; text-align: justify; text-decoration: initial;">akikah (Aqiqah)</a><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"> sehingga masakannya menjadi manis, dengan harapan agar sang bayi kelak memiliki akhlak yang baik dan terpuji.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-76663633892949130762013-03-06T03:58:00.000-08:002013-03-06T03:58:02.047-08:00Ketentuan Zakat Fitrah<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bulan yang ditunggu-tunggu seluruh umat islam di seluruh dunia adalah bulan ramadhan. Dalam waktu satu bulan, umat islam di beri kesempatan oleh Allah untuk beribadah sebanyak-banyaknya di mana pahala ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya dibandingkan pahala ketika ibadah dilaksanakan di bulan selain ramadhan. Setelah sebulan melaksanakan <a href="http://www.azamku.com/kumpulan-sms-selamat-menjalankan-ibadah-puasa.html" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="sms selamat ibadah puasa">puasa</a>, tiba saatnya untuk merayakan kemenangan menyambut hari raya idul fitri. Namun jangan pernah lupa untuk juga menunaikan kewajiban lainnya setelah <a href="http://www.azamku.com/kumpulan-sms-selamat-berbuka-puasa.html" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="ucapan selamat buka puasa">puasa</a>ramadhan yaitu, membayar zakat fitrah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://www.azamku.com/wp-content/uploads/2012/08/zakat-fitrah-maal.jpg" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;"><img alt="zakat fitrah maal 300x271 Ketentuan Zakat Fitrah" class="aligncenter size-medium wp-image-1790" height="271" src="http://www.azamku.com/wp-content/uploads/2012/08/zakat-fitrah-maal-300x271.jpg" style="background-color: transparent; border: 1px solid rgb(224, 224, 224); clear: both; display: block; margin: 0px auto 12px; max-width: 97.5%; outline: 0px; padding: 5px; vertical-align: baseline;" title="zakat fitrah maal" width="300" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kata zakat fitrah datang dari kata al-fithr (berbuka), sebab dari al-fithr inilah dinamakan zakat fitrah. Seandainya akhir dari ramadhan adalah karena dari penamaan ini, lantas zakat ini berkenaan dengannya dan tak bisa mendahuluinya (dari berbuka masuk syawal). Dari Ibnu Abbas RA, “<em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum (selesai) <a href="http://www.azamku.com/tata-cara-shalat-tarawih.html" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="tata cara shalat tarawih">shalat</a> id, maka itu adalah zakat yang diterima (oleh Allah); dan siapa saja yang mengeluarkannya sesuai shalat id, maka itu adalah sedekah biasa (bukan zakat fitrah)</em>.” (Hasan: Shahihul Ibnu Majah).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Oleh karena itu, waktu yang sangat utama saat mengeluarkannya yakni sebelum saat <a href="http://www.azamku.com/tata-cara-shalat-witir.html" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="tata cara shalat witir">shalat</a> idul fitri. Namun diperbolehkan untuk mendahului (saat mengeluarkannya) satu hari atau dua hari sebelum saat <a href="http://www.azamku.com/manfaat-shalat-tahajud.html" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #0350ad; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="manfaat shalat tahajud">shalat</a> idul fitri untuk keleluasaan bagi yang mengasih dan yang mengambil. Namun zakat fitrah yang dikerjakan sebelum saat hari-hari tersebut, menurut pendapat yang kuat di kelompok para ulama adalah tak sah. Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan, baik tua maupun muda.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Syarat zakat fitrah itu berbentuk makanan pokok masyarakat sekitar tempat tinggal. Pada saat saat ini yaitu kurma, gandum, dan beras. seandainya kita tinggal di dalam masyarakat yang mengonsumsi jagung, lantas kita mengeluarkan jagung atau kismis atau aqith (susu yang dikeringkan). Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu ‘Anhu : “<em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dahulu kami mengeluarkan zakat pada saat rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam ( seukuran ) satu sha’ dari makanan, dan makanan pokok kami merupakan kurma, gandum, kismis, dan aqith</em>“. Dari hadis tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa perhitungan zakat fitrah merupakan satu sha’ makanan pokok.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Menurut yusuf al-qaradhawi didalam kitabnya fiqh az-zakah, hikmah zakat fitrah itu sekurang-kurangnya ada dua macam keutamaan yaitu, membersihkan diri pribadi bagi tiap-tiap muslim, khususnya orang-orang yang berpuasa, dari perkataan yang kotor dan omongan yang tak berguna, dan keutamaan kedua adalah memberikan makanan pada orang-orang miskin. ( HR abu dawud, ibnu majah, daruquthni, dan hakim ). Di Indonesia pembayaran 1 sha’ zakat fitrah disepakati setara dengan 2,5 kilogram beras. Jika harga beras per kilogram adalah Rp 9.000, maka harga 2,5 kg beras adalah Rp 22.500.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 28.59375px; margin-bottom: 5px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sebelum menunaikan zakat fitrah alangkah afdolnya bila kita melafalkan doa zakat fitrah terlebih dahulu. Adapun doa tersebut dapat anda baca dan hafalkan layaknya yang tercantum di bawah ini. Doa ini amat penting saat kita membayar zakat fitrah, walau sebatas satu tahun sekali, tetapi zakat fitrah amat penting dan wajib. Berikut doa yang dapat anda baca : “<em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nawaitu an-ukhrija zakaatal fithri ‘annafsii fardhan lillahi ta’aalaa.” </em>Artinya : sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, fardhu sebab allah ta’ala.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-55671900879352286092013-03-06T03:53:00.002-08:002013-03-06T03:53:34.411-08:00Memahami Arti Zuhud<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<em>Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi berbagai nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman</em>.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Sebagian orang salah paham dengan istilah zuhud. Dikira zuhud adalah hidup tanpa harta. Dikira zuhud adalah hidup miskin. Lalu apa yang dimaksud dengan zuhud yang sebenarnya? Semoga tulisan berikut bisa memberikan jawaban berarti.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Mengenai zuhud disebutkan dalam sebuah hadits,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِىِّ قَالَ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِىَ اللَّهُ وَأَحَبَّنِىَ النَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ازْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ وَازْهَدْ فِيمَا فِى أَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوكَ ».</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.” Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, “<em>Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.</em>” (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan bahwa dikeluarkan dengan sanad yang hasan)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Dalam hadits di atas terdapat dua nasehat, yaitu untuk zuhud pada dunia, ini akan membuahkan kecintaan Allah, dan zuhud pada apa yang ada di sisi manusia, ini akan mendatangkan kecintaan manusia.<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn1" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[1]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><strong>Penyebutan Zuhud Terhadap Dunia dalam Al Qur’an dan Hadits</strong></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Masalah zuhud telah disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits. Di antara ayat yang menyebutkan masalah zuhud adalah firman Allah <em>Ta’ala</em> tentang orang mukmin di kalangan keluarga Fir’aun yang mengatakan,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ (38) يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (39)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.</em><em> </em><em>Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal</em>.” (QS. Ghafir: 38-39)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Dalam ayat lainnya, Allah <em>Ta’ala</em> berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.</em><em> </em><em>Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal</em>.” (QS. Al A’laa: 16-17)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Mustaurid berkata bahwa Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat melainkan seperti jari salah seorang dari kalian yang dicelup -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk- di lautan, maka perhatikanlah apa yang dibawa</em>.” (HR. Muslim no. 2858)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Al Hafizh Ibnu Hajar <em>rahimahullah </em>menjelaskan, “Dunia seperti air yang tersisa di jari ketika jari tersebut dicelup di lautan sedangkan akhirat adalah air yang masih tersisa di lautan.”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn2" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[2]</a> Bayangkanlah, perbandingan yang amat jauh antara kenikmatan dunia dan akhirat!</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Seandainya harga dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang orang kafir walaupun hanya seteguk air.</em>” (HR. Tirmidzi no. 2320. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <strong><em>shahih</em></strong>)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><strong>Tiga Makna Zuhud Terhadap Dunia</strong></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan zuhud pada sesuatu –sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al Hambali- adalah berpaling darinya dengan sedikit dalam memilikinya, menghinakan diri darinya serta membebaskan diri darinya.<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn3" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[3]</a> Adapun mengenai zuhud terhadap dunia para ulama menyampaikan beberapa pengertian, di antaranya disampaikan oleh sahabat Abu Dzar.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Abu Dzar mengatakan,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
الزَّهَادَةُ فِى الدُّنْيَا لَيْسَتْ بِتَحْرِيمِ الْحَلاَلِ وَلاَ إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةَ فِى الدُّنْيَا أَنْ لاَ تَكُونَ بِمَا فِى يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِمَّا فِى يَدَىِ اللَّهِ وَأَنْ تَكُونَ فِى ثَوَابِ الْمُصِيبَةِ إِذَا أَنْتَ أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ فِيهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadapp apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu</em>.”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn4" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[4]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Yunus bin Maysaroh menambahkan pengertian zuhud yang disampaikan oleh Abu Dzar. Beliau menambahkan bahwa yang termasuk zuhud adalah, “<em>Samanya pujian dan celaan ketika berada di atas kebenaran</em>.”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn5" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[5]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ibnu Rajab Al Hambali <em>rahimahullah</em> mengatakan, “Zuhud terhadap dunia dalam riwayat di atas ditafsirkan dengan tiga hal, yang kesemuanya adalah <strong>amalan batin (amalan hati), bukan amalan lahiriyah (jawarih/anggota badan)</strong>. Abu Sulaiman menyatakan, “<em>Janganlah engkau mempersaksikan seorang pun dengan zuhud, karena zuhud sebenarnya adalah amalan hati</em>.“<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn6" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[6]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Cobalah kita perhatikan penjelasan dari Ibnu Rajab Al Hambali <em>rahimahullah</em> terhadap tiga unsur dari pengertian zuhud yang telah disebutkan di atas.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Pertama: Zuhud adalah yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih diharap-harap dari apa yang ada di sisinya. Ini tentu saja dibangun di atas <strong>rasa yakin yang kokoh pada Allah</strong>. Oleh karena itu, Al Hasan Al Bashri menyatakan, “Yang menunjukkan lemahnya keyakinanmu, apa yang ada di sisimu (berupa harta dan lainnya –pen) lebih engkau harap dari apa yang ada di sisi Allah.”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Abu Hazim –seorang yang dikenal begitu zuhud- ditanya, “Apa saja hartamu?” Ia pun berkata, “Aku memiliki dua harta berharga yang membuatku tidak khawatir miskin: [1] rasa yakin pada Allah dan [2] tidak mengharap-harap apa yang ada di sisi manusia.”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Lanjut lagi, ada yang bertanya pada Abu Hazim, “Tidakkah engkau takut miskin?” Ia memberikan jawaban yang begitu mempesona, “Bagaimana aku takut miskin sedangkan Allah sebagai penolongku adalah pemilik segala apa yang ada di langit dan di bumi, bahkan apa yang ada di bawah gundukan tanah?!”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Hakikat zuhud adalah ridho pada Allah ‘azza wa jalla.” Ia pun berkata, “Sifat qona’ah, itulah zuhud. Itulah jiwa yang “<em>ghoni</em>”, yaitu selalu merasa cukup.”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Intinya, pengertian zuhud yang pertama adalah begitu yakin kepada Allah.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Kedua: Di antara bentuk zuhud adalah jika seorang hamba ditimpa musibah dalam hal dunia berupa hilangnya harta, anak atau selainnya, maka ia lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada dunia tadi tetap ada. Ini tentu saja dibangun di atas rasa yakin yang sempurna.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Siapakah yang rela hartanya hilang, lalu ia lebih harap pahala?! Yang diharap ketika harta itu hilang adalah bagaimana bisa harta tersebut itu kembali, itulah yang dialami sebagian manusia. Namun Abu Dzar mengistilahkan zuhud dengan rasa yakin yang kokoh. Orang yang zuhud lebih berharap pahala dari musibah dunianya daripada mengharap dunia tadi tetap ada. Sungguh ini tentu saja dibangun atas dasar iman yang mantap.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dalam hal ini telah mengajarkan do’a yang sangat bagus kandungannya, yaitu berisi permintaan rasa yakin agar begitu ringan menghadapi musibah. Do’a tersebut adalah,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“<em>Allaahummaqsim lanaa min khosy-yatika maa yahuulu bihii bainanaa wa baina ma’aashiika, wa min thoo’atika maa tuballighunaa bihi jannatak, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihi ‘alainaa mushiibaatid dunyaa</em>” (Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepadaMu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepadaMu, dan ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada SurgaMu, dan curahkanlah rasa yakin yang dapat meringankan berbagai musibah di dunia) (HR. Tirmidzi no. 3502. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini<strong><em>hasan</em></strong>). Inilah di antara tanda zuhud, ia tidak begitu berharap dunia tetap ada ketika ia tertimpa musibah. Namun yang ia harap adalah pahala di sisi Allah.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
‘Ali bin Abi Tholib pernah mengatakan, “Siapa yang zuhud terhadap dunia, maka ia akan semakin ringan menghadapi musibah.” Tentu saja yang dimaksud zuhud di sini adalah tidak mengharap dunia itu tetap ada ketika musibah dunia itu datang. Sekali lagi, sikap semacam ini tentu saja dimiliki oleh orang yang begitu yakin akan janji Allah di balik musibah.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ketiga: Zuhud adalah keadaan seseorang ketika dipuji atau pun dicela dalam kebenaran itu sama saja. Inilah tanda seseorang begitu zuhud pada dunia, menganggap dunia hanya suatu yang rendahan saja, ia pun sedikit berharap dengan keistimewaan dunia. Sedangkan seseorang yang menganggap dunia begitu luar biasa, ia begitu mencari pujian dan benci pada celaan. Orang yang kondisinya sama ketika dipuji dan dicela dalam kebenaran, ini menunjukkan bahwa hatinya tidak mengistimewakan satu pun makhluk. Yang ia cinta adalah kebenaran dan yang ia cari adalah ridho Ar Rahman.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Orang yang zuhud selalu mengharap ridho Ar Rahman bukan mengharap-harap pujian manusia. Sebagaimana kata Ibnu Mas’ud, “Rasa yakin adalah seseorang tidak mencari ridho manusia, lalu mendatangkan murka Allah. Allah sungguh memuji orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka sama sekali tidaklah takut pada celaan manusia.”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang zuhud adalah yang melihat orang lain, lantas ia katakan, “Orang tersebut lebih baik dariku”. Ini menunjukkan bahwa hakekat zuhud adalah ia tidak menganggap dirinya lebih dari yang lain. Hal ini termasuk dalam pengertian zuhud yang ketiga.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Pengertian zuhud yang biasa dipaparkan oleh ulama salaf kembali kepada tiga pengertian di atas. Di antaranya, Wahib bin Al Warod mengatakan, “<em>Zuhud terhadap dunia adalah seseorang tidak berputus asa terhadap sesuatu yang luput darinya dan tidak begitu berbangga dengan nikmat yang ia peroleh</em>.” Pengertian ini kembali pada pengertian zuhud yang kedua. <a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn7" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[7]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><strong>Pengertian Zuhud yang Amat Baik</strong></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Jika kita lihat pengertian zuhud yang lebih bagus dan mencakup setiap pengertian zuhud yang disampaikan oleh para ulama, maka pengertian yang sangat bagus adalah yang disampaikan oleh Abu Sulaiman Ad Daroni. Beliau mengatakan, “Para ulama berselisih paham tentang makna zuhud di Irak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah enggan bergaul dengan manusia. Ada pula yang mengatakan, “Zuhud adalah meninggalkan berbagai macam syahwat.” Ada pula yang memberikan pengertian, “Zuhud adalah meninggalkan rasa kenyang” Namun definisi-definisi ini saling mendekati. Aku sendiri berpendapat,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
أَنَّ الزُهْدَ فِي تَرْكِ مَا يُشْغِلُكَ عَنِ اللهِ</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<em>“Zuhud adalah meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah.</em>”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn8" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[8]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Definisi zuhud dari Abu Sulaiman ini amatlah bagus. Definisi telah mencakup seluruh definisi, pembagian dan macam-macam zuhud.”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn9" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[9]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Jika bisnis yang dijalani malah lebih menyibukkan pada dunia sehingga lalai dari kewajiban shalat, maka sikap zuhud adalah meninggalkannya. Begitu pula jika permainan yang menghibur diri begitu berlebihan dan malah melalaikan dari Allah, maka sikap zuhud adalah meninggalkannya. Demikian pengertian zuhud yang amat luas cakupan maknanya.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><strong>Dunia Tidak Tercela Secara Mutlak</strong></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ada sebuah perkataan dari ‘Ali bin Abi Tholib namun dengan sanad yang dikritisi. ‘Ali pernah mendengar seseorang mencela-cela dunia, lantas beliau mengatakan, “Dunia adalah negeri yang baik bagi orang-orang yang memanfaatkannya dengan baik. Dunia pun negeri keselamatan bagi orang yang memahaminya. Dunia juga adalah negeri <em>ghoni</em> (yang berkecukupan) bagi orang yang menjadikan dunia sebagai bekal akhirat. …”<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn10" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[10]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Oleh karena itu, Ibnu Rajab mengatakan, “Dunia itu tidak tercela secara mutlak, inilah yang dimaksudkan oleh Amirul Mukminin –‘Ali bin Abi Tholib-. Dunia bisa jadi terpuji bagi siapa saja yang menjadikan dunia sebagai bekal untuk beramal sholih.”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ingatlah baik-baik maksud dunia itu tercela agar kita tidak salah memahami! Dunia itu jadi tercela jika dunia tersebut tidak ditujukan untuk mencari ridho Allah dan beramal sholih.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><strong>Zuhud Bukan Berarti Hidup Tanpa Harta</strong></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Sebagaimana sudah ditegaskan bahwa dunia itu tidak tercela secara mutlak. Namun sebagian orang masih salah paham dengan pengertian zuhud. Jika kita perhatikan pengertian zuhud yang disampaikan di atas, tidaklah kita temukan bahwa zuhud dimaksudkan dengan hidup miskin, enggan mencari nafkah dan hidup penuh menderita. Zuhud adalah perbuatan hati. Oleh karenanya, tidak hanya sekedar memperhatikan keadaan lahiriyah, lalu seseorang bisa dinilai sebagai orang yang zuhud. Jika ada ciri-ciri zuhud sebagaimana yang telah diutarakan di atas, itulah zuhud yang sebenarnya. Berikut satu kisah yang bisa jadi pelajaran bagi kita dalam memahami arti zuhud.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Abul ‘Abbas As Siroj, ia berkata bahwa ia mendengar Ibrahim bin Basyar, ia berkata bahwa ‘Ali bin Fudhail berkata, ia berkata bahwa ayahnya (Fudhail bin ‘Iyadh) berkata pada Ibnul Mubarok,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
أنت تأمرنا بالزهد والتقلل، والبلغة، ونراك تأتي بالبضائع، كيف ذا ؟</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“Engkau memerintahkan kami untuk zuhud, sederhana dalam harta, hidup yang sepadan (tidak kurang tidak lebih). Namun kami melihat engkau memiliki banyak harta. Mengapa bisa begitu?”</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Ibnul Mubarok mengatakan,</div>
<div dir="rtl" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: center;">
يا أبا علي، إنما أفعل ذا لاصون وجهي، وأكرم عرضي، وأستعين به على طاعة ربي.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
“Wahai Abu ‘Ali (yaitu Fudhail bin ‘Iyadh). Sesungguhnya hidupku seperti ini hanya untuk menjaga wajahku dari ‘aib (meminta-minta). Juga aku bekerja untuk memuliakan kehormatanku. Aku pun bekerja agar bisa membantuku untuk taat pada Rabbku”.<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3067-memahami-arti-zuhud.html#_ftn11" style="color: #0066b3; text-decoration: initial;">[11]</a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Semoga pembahasan kami kali ini dapat memahamkan arti zuhud yang sebenarnya. Raihlah kecintaan Allah lewat sifat zuhud. Semoga Allah menganugerahkan pada kita sekalian sifat yang mulia ini.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<em>Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.</em></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-64813688656401081222013-03-06T03:52:00.000-08:002013-03-06T03:52:00.168-08:00al-qur'qn dan hadist tentang keutamaan sedekah<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #807d7d; font-family: Monda, serif; font-size: 14px; font: inherit; line-height: 21px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; font-size: 14px; font: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah SWT menyebut sedekah sebagai “pinjaman yang baik” (qardhul hasan). Orang bersedekah hakikatnya meminjamkan harta kepada Allah dan Dia pasti akan mengembalikan pinjaman dengan pengembalian yang berlipat ganda.<br /><br />Para mufasir menerjemahkan “pinjaman yang baik” itu dengan makna “menafkahkan harta di jalan Allah”, yakni menyumbangkan harta untuk meringankan beban orang lain, seperti kaum dhuafa, atau mendanai syiar dakwah dan jihad di jalan Allah.<br /></div>
<div class="separator" style="border: 0px; clear: both; font-size: 14px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0FYnEJ0nXMtAYrlgSlEaxWfbpS3lEgVYUfAwGngERu9qhyphenhyphenN7Lto3gG1DM89j_oLdVnXLsIQ7hUZ_orkY9bB5VEPaLhToptcvwsjrgtIj-yihVTjPUeHf8csBHMR_3S8FuiSxufWhQrOI/s320/sedekah+solusi.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #046eb4; font-size: 14px; font: inherit; margin: 0px 1em; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0FYnEJ0nXMtAYrlgSlEaxWfbpS3lEgVYUfAwGngERu9qhyphenhyphenN7Lto3gG1DM89j_oLdVnXLsIQ7hUZ_orkY9bB5VEPaLhToptcvwsjrgtIj-yihVTjPUeHf8csBHMR_3S8FuiSxufWhQrOI/s320/sedekah+solusi.jpg" style="border: 0px; font-size: 14px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></div>
<br style="font-size: 14px;" /><span style="font-size: 14px;">Sejumlah ayat Quran dan hadits di bawah akan sedikit memberikan petunjuk serta penjelasan tentang keutamaan sedekah, mulai bertambahnya harta kekayaan, hingga keajaiban sedekah yang mampu menyembuhkan penyakit - atas izin Allah.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><b style="font-size: 14px;">Ayat-Ayat Sedekah</b><i style="font-size: 14px;">”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”</i><span style="font-size: 14px;"> </span><b style="font-size: 14px;">(QS.Al-Hadid:18)</b><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”.</i><span style="font-size: 14px;"> </span><b style="font-size: 14px;">(QS. Al-Baqarah: 245)</b><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">“Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan (sedekah) sebagian dari harta yang telah dikurniakan Allah kepada mereka?”</i><span style="font-size: 14px;"> </span><b style="font-size: 14px;">(QS. An-Nisa:39)</b><span style="font-size: 14px;">.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar”</i><span style="font-size: 14px;"> </span><b style="font-size: 14px;">(QS. An-Nisa:114)</b><span style="font-size: 14px;">.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim” </i><b style="font-size: 14px;">(QS. Al-Baqarah:254)</b><span style="font-size: 14px;">.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><b style="font-size: 14px;">Hadits-Hadits Sedekah</b><i style="font-size: 14px;">“Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembangbiakkan oleh-Nya seperti gunung, maka bersedekahlah.”</i><b style="font-size: 14px;"> (HR. Bukhari dan Muslim)</b><span style="font-size: 14px;">.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">“Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan.” </i><b style="font-size: 14px;">(HR. Imam Muslim)</b><span style="font-size: 14px;">.</span><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><i style="font-size: 14px;">Dari Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului) sedekah.” (Razin, Misykât). Ali berkata: "Pancinglah rezeki dengan sedekah." “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.”</i><span style="font-size: 14px;"> </span><b style="font-size: 14px;">(Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah)</b><span style="font-size: 14px;">. [Giving Insight, edisi Mei-juni 2012] | </span><a href="http://islamitubaik.blogspot.com/2012/11/5-keutamaan-sedekah.html" style="background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlgJwQlxN_3uL7JOs4g_14vNmuYo6QeSvhokGNjMNhFuRUZ3w6WkGKtxhFza0CgWXJgd-EX0OUkTl0TlP6LmsQRmZ8kx8CKONeSWRMzWf-d35BcYB4Chp2W_hjz8wCeTbzwhdShtgYo-8/s1600/10px_fs_blank.png); background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 0px; color: #1e598e; font-size: 14px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px 13px 0px 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" target="_blank">foto</a><br style="font-size: 14px;" /><br style="font-size: 14px;" /><br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-22189966936379853072013-03-06T03:47:00.002-08:002013-03-06T03:47:28.165-08:00FADILLAH (KEUTAMAAN) SURAT YAASIN, <br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<i>assalamualikum wr wb....</i> </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Pada postingan kali ini kembali saya akan membagi sedikit tentang<u><b> <a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/11/fadillah-keutamaan-surat-yaasin.html" rel="nofollow" style="color: #da261c; outline: none;">FADILLAH (KEUTAMAAN) SURAT</a></b><a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/11/fadillah-keutamaan-surat-yaasin.html" rel="nofollow" style="color: #da261c; outline: none;"><b> YAASIN</b></a></u>, setelah pada postingan sebelumnya saya telah mengepostkan tentang <b><a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/10/keutamaan-surat-al-ikhlas-al-falaq-dan.html" style="color: #da261c; outline: none;"><span style="color: lime;">Keutamaan Surat Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-Nass</span>,</a> dan <a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/10/kandungan-surat-al-patihah.html" style="color: #cc0000; outline: none;">Kandungan surat Al-Patihah</a></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/11/fadillah-keutamaan-surat-yaasin.html" rel="nofollow" style="color: #da261c; outline: none;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7qIHp_K-fbojMXvC3-14_4lJzZaxY1gAgsKTNlBYOcUaxCKcMMAsesI2uqquJW8vxIkVjne8_uvso6wSeuGQ4Dy4tERkclXItSDCa1C6GzCXABsnaoe4dEobpiTktIOI_PwtnOVuybHc/s320/surat20yasin.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; padding: 0px;" width="320" /> yassin</a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Dijelaskan dalam kitab “tafsir surat yasin” bahwa surat yasin mempunyai keutamaan keutamaan sebagai berikut:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></div>
<a href="" name="more" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></a><span style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;">Apabila ada orang lapar lalu ia membaca surat yasin dengan khusuk maka allah mengenyangkanya</span><br style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila ada orang yang susah lalu membaca surat yasin maka allah menghilangkan kesedihannya</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila ada orang yang mempunyai hajad maka allah akan mengabulkan hajadnya</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila surat yasin dibaca pada waktu pagi, Maka allah akan melindunginya sampai waktu sore</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila surat yaasin dibacakan untuk suatu kaum maka kaum tersebut akan terbebas dari penyakit, wabah dan malapertaka.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila surat yaasin dibaca pada waktu malam maka allah akan melindunginya hingga waktu pagi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila ada orang jahat dibacakan surat yaasin maka siksa dialam kubur akan diringankan oleh allah</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Apabila orang bail dibacakan surat yaasin maka rohnya tenang di alam kubur</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Dengan melihat beberapa keistimewaan surat yaasin tersebut maka rasullah saw bersabda:</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Maka banyak banyaklah membaca surat ini (surat yaasin) sesungguhnya didalamnya terdapat keistimewaan yang banyak.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Surat yaasin ini menjadi bacaan penduduk syurga. Oleh karena itu jika kita ingin mudah masuk syurga maka perbanyaklah membaca surat yaasin pada khususnya dan al-qur’an pada umumnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Rausulullah saw bersabda: sesungguhnya ahli syurga itu hanya membaca surat thaha, yaasin dan ar-rahaman.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #4c4c45; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
inilah sedikit tentang <u><b> <a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/11/fadillah-keutamaan-surat-yaasin.html" rel="nofollow" style="color: #da261c; outline: none;">FADILLAH (KEUTAMAAN) SURAT</a></b><a href="http://gadenks.blogspot.com/2012/11/fadillah-keutamaan-surat-yaasin.html" rel="nofollow" style="color: #da261c; outline: none;"><b> YAASIN</b></a></u>, semoga ada manfaatnya unutk kita dalm menjalankan hidup didunia ini.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-30829691680886681442013-03-06T03:44:00.001-08:002013-03-06T03:44:35.522-08:00hikmah sholat dhuhasholat dhuha :<span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">adalah salah satu dari sekian macam shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan selain shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, shalat witir, dan lain-lain. Antara ibadat sunat yang dianjurkan dan menjadi amalan Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri ialah sembahyang sunat Dhuha. Banyak hadis-hadis yang mengalakkannya dan menyatakan keutamaannya, Antaranya dalam riwayat Abu Hurairah katanya:-</span><br />
<blockquote style="background-color: #dddddd; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 10px; overflow: auto; padding: 10px 10px 15px; text-align: justify; width: 530px;">
<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Maksudnya :”Kekasihku Rasullullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam telah berwasiat kepadaku tiga perkara, aku tidak meninggalkannya, iaitu ; supaya aku tidak tidur melainkan setelah mengerjakan witir, dan supaya aku tidak meninggalkan dua rakaat sembahyang Dhuha kerana ia adalah sunat awwabin, dan berpuasa tiga hari daripada tiap-tiap bulan” - Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim</i></blockquote>
<span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Waktu </span><a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2012/07/hikmah-shalat-dhuha.html" style="background-color: #dddddd; color: #1aba8c; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-decoration: initial;"><u style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;"><b style="font-weight: 400; margin: 0px; padding: 0px;">Shalat Dhuha</b></u></a><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;"> ialah dari naik matahari sampai sepenggalah dan berakhir di waktu matahari tergelincir tetapi disunatkan dita’khirkan sehingga matahari naik tinggi dan panas terik. Cara menunaikannya pula adalah sama seperti sembahyang-sembahyang sunat yang lain iaitu dua rakaat satu salam. Boleh juga dikerjakan empat rakaat, enam rakaat dan lapan rakaat. Menurut sebahagian ulama.</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Jumlah rakaatnya tidak terbatas dan tidak ada dalil yang membatasi jumlah rakaat secara tertentu.</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Di dalam kitab “An-Nurain” sabda Rasullullah SAW yang maksudnya : “Dua rakaat Dhuha menarik rezeki dan menolak kepapaan.”</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Dalam satu riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><blockquote style="background-color: #dddddd; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 10px; overflow: auto; padding: 10px 10px 15px; text-align: justify; width: 530px;">
<i style="margin: 0px; padding: 0px;">“Barangsiapa yang menjaga sembahyang Dhuhanya nescaya diampuni Allah baginya akan segala dosanya walaupun seperti buih dilautan.” – Riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi</i><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="margin: 0px; padding: 0px;">Hadis-hadis diatas jelas menunjukkan tentang kelebihan solat sunat dhuha dan betapa besar ganjarannya apabila kita menunaikan solat sunat dhuha dan sentiasa beristiqamah dengan solat sunat ini.</i></blockquote>
<span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Niatnya:</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><div style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُحَي رَكْعَتَين ِللهِ تَعَاليَ</div>
<div style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
Saya niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah.</div>
<br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Tambahan pula antara ibadat sunat yang dianjurkan dan menjadi amalan Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam ialah solat sunat Dhuha. Banyak hadis-hadis yang mengalakkannya dan menyatakan keutamaan mengenai solat sunat ini, antaranya dalam riwayat Abu Hurairah katanya:</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><blockquote style="background-color: #dddddd; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 10px; overflow: auto; padding: 10px 10px 15px; text-align: justify; width: 530px;">
<i style="margin: 0px; padding: 0px;">“Kekasihku Rasullullah SAW telah berwasiat kepadaku tiga perkara, aku tidak meninggalkannya, iaitu ; supaya aku tidak tidur melainkan setelah mengerjakan witir, dan supaya aku tidak meninggalkan dua rakaat solat Dhuha kerana ia adalah sunat awwabin, dan berpuasa tiga hari daripada tiap-tiap bulan” - Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim</i></blockquote>
<span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Dalam riwayat yang lain Rasullullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :</span><br style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" /><blockquote style="background-color: #dddddd; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 10px; overflow: auto; padding: 10px 10px 15px; text-align: justify; width: 530px;">
<i style="margin: 0px; padding: 0px;">“Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha .” – Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim</i></blockquote>
<span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">Semoga artikel mengenai </span><a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2012/07/hikmah-shalat-dhuha.html" style="background-color: #dddddd; color: #0051ff; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><u style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;"><i style="margin: 0px; padding: 0px;">Hikmah Shalat Dhuha</i></u></a><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;"> dapat bermanfaat untuk sahabat pembaca. Sekian dan terima kasih saya ucapkan untuk para sahabat yang telah share ke postingan saya ini dalam blog </span><a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/" style="background-color: #dddddd; color: #1aba8c; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-decoration: initial;">hikmah kehidupan</a><span style="background-color: #dddddd; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 20.171875px; text-align: justify;">.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-65731875230140268112013-03-06T03:42:00.000-08:002013-03-06T03:42:14.025-08:00hikmah shalat 5 waktu bag 1<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><b>hikmah shalat 5 waktu di isyratakan dengan anggota tubuh</b> kita yaitu: <span style="font-size: 11pt;">sesungguhnya shalat di wajibkan atas seseorang hamba sebagai tanda bukti syukur untuk nikmat badan.nikmat badan itu adalah adanya indra yang 5 yaitu perasaan, penciuman, pendengaran, penglihatan, dan perabaan. dari tiap-tiap indera,terdapat beberapa nikmat yang hanya dapat di ketahui oleh masing-masing indera tersebut.ada sebagian ulama<b> </b>mengisyaratkan shalat 5 waktu dengan anggota tubuh kita yaitu sebagai berikut : </span></span></span><br style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;" /><a href="" name="more" style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;"></a><span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><br /></span></span><br />
<ol style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;">
<li style="text-align: justify;">indera perabaan.nikmat perabaan ada 2 yaitu apabila kita meletakan tangan di atas sesuatu dan merabanya (mengelusnya),kita akan mengetahui benda itu kasar atau lembut.nikmat tersebut di syukuri dengan melaksanakan salat 2 rakaat yaitu shalat subuh.</li>
<li style="text-align: justify;">indera penciuman.kita dapat mencium bau-bau yang datang dari 4 sudut.nikmat tersebut di syukuri dengan melaksanan shalat 4 rakaat yaitu shalat dzuhur (lohor)</li>
<li style="text-align: justify;">indera pendengaran.kita dapat mendengar suara yang datang dari 4 sudut. nikmat tersebut di syukuri dengan melaksanan shalat 4 rakaat yaitu shalat ashar</li>
<li style="text-align: justify;">indera penglihatan.jika diam di suatu tempat,kita dapat melihat apa-apa yang ada di sebelah kanan, kiri, dan sebelah muka (depan)namun kita tidak dapat melihat apa-apa yang ada di belakang kita.objek penglihatan hanya dapat di lihat dari 3 sudut. nikmat tersebut di syukuri dengan melaksanan shalat 3 rakaat yaitu shalat magrib</li>
<li style="text-align: justify;">indera perasaan. kita dapat mengetahui adanya panas, dingin, manis, dan asam. nikmat tersebut di syukuri dengan melaksanan shalat 4 rakaat yaitu shalat isya</li>
</span></span></span></ol>
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;"></span><br /></span></span><br style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;" /><div style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;"><b>hikmah shalat 5 waktu ada juga yang mengisyaratkan dengan jumlah kiblat.bahwa kiblat terdiri dari 5</b></span></span></span></div>
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;"></span><br /></span></span><br style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;" /><div style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;">
<ol><span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;">
<li style="text-align: justify;">arasy, kiblatnya para <b>malaikat haaffin</b>,di ciptakan alloh dari cahaya.</li>
<li style="text-align: justify;">kursi, kiblatnya para <b>malaikat karubiyin</b>, diciptakan alloh dari mutiara</li>
<li style="text-align: justify;">baitul ma'mur, kiblatnya para safarah,di ciptakan dari batu intan</li>
<li style="text-align: justify;">kabah, kiblatnya <b>orang-orang mukmin</b>, di ciptakan dari 5 gunung.hikmah mengenai hal itu,sesungguhnya jika kamu mengerjakan salat 5 waktu dan dosa-dosamu seberat gunung-gunung ini,niscaya alloh mengampuni dan tidak peduli dengan dosa-dosamu</li>
<li style="text-align: justify;">fa ainaa tuwallu fa tsamma wajhullah. "<i><b>maka kemana pun kamu menghadap,di situlah wajah alloh</b></i>," yaitu kiblatnya orang-orang yang bingung.</li>
</span></span></span></ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;"><b>hikmah shalat 5 waktu ada juga yang mengisyaratkan dengan shalatnya para nabiyulloh</b></span></span></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;">dalam buku syarah al musnad karangan rafi,i rahimahullah,disebutkan bahwa sesungguhnya salat subuh adalah shalatnya nabi adam a.s, salat lohor (dzuhur) adalah shalatnya nabi dawud a.s., salat ashar adalah shalatnya nabi sulaiman a.s., shalat magrib adalah shalatnya nabi yakub a.s</span></span></div>
</div>
</div>
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace; font-size: 13px;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><span style="font-size: 11pt;"></span><br /></span></span><br style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;" /><div style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><br /></span></span><br /><div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><b>hikmah shalat 5 waktu menurut </b>seorang ahli ma'ani telah mengatakan bahwa jenis-jenis shalat yang 5 terbagi dengan 2 rakaat, 3 rakaat, 4 rakaat. hikmah yang terkandung di dalamnya ialah sesunguhnya alloh swt.telah menciptakan semua malaikat atas 3 jenis,diantaranya yang memiliki 2 sayap, 3 sayap, dan 4 sayap,sebagaimana firman alloh swt,"yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan-Nya.(untuk berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,masing-masing ada yang 2,3,dan 4."(Q.S.al-Faathir: 1)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;">dengan demikian,alloh swt.memerintahkan shalat yang 5 agar alloh pun memberikan pahala tasbih semua malaikat dengan anugerah-Nya. kepada orang yang mengerjakan salat 5 waktu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, 'courier new', font-family, Courier, monospace;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 15px;"><b>hikmah shalat 5 waktu menurut </b>seorang ahli ma'ani mengatakan,bahwa hikmah yang terkandung dalam shalat 5 waktu adalah sesungguhnya alloh swt, telah melakukan (mengerjakan) beberapa pekerjaan yang tidak bisa di lakukan oleh makhluk ciptaanNya. pekerjaan itu maksudnya,makhluk tidak bisa menghilangkan gelap selain dari alloh sendiri dan alloh mendatangkan cahaya (sinar) ketika terbit fajar.oleh karena itu seorang hamba-Nya wajib melakukan shalat fajar (subuh).pada saat matahari berada di tengah (di atas),tidak ada yang kuasa atas hal itu selain Dia.oleh karena itu,wajib atas hamba-hamba-Nya melaksanakan shalat lohor (dzuhur).pada saat rendahnya matahari yaitu memasuki waktu asar.tidak ada yang kuasa akan hal itu selain alloh.maka wajiblah kita shalat asar.pada saat terbenam matahari,yaitu memasuki waktu magrib,tidak ada yang kuasa akan hal itu kecuali alloh.maka wajiblah kita mengerjakan shalat magrib.pada saat perginya siang dengan terangnya dan datangnya malam dengan gelapnya,tidak ada yang kuasa akan hal itu kecuali alloh,maka wajiblah kita shalat isya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, FreeMono, monospace; font-size: 13px;"><br /><br />sumber <a href="http://petualang-web.blogspot.com/2012/07/hikmah-shalat-5-waktu-bag-1.html#ixzz2Ml7cyedk" style="color: #003399; text-decoration: initial;">http://petualang-web.blogspot.com/2012/07/hikmah-shalat-5-waktu-bag-1.html#ixzz2Ml7cyedk</a><br />Follow us: <a href="http://ec.tynt.com/b/rf?id=d3UkpIhzur4RMhacwqm_6l&u=petualangweb" style="color: #109908; text-decoration: initial;" target="_blank">petualangweb on Facebook</a></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-351171149021542065.post-13579065388501561212013-03-06T03:40:00.002-08:002013-03-06T03:40:47.968-08:00Hikmah Maulid Nabi: Budaya Malu dalam Berpakaian<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Tanggal 24 Januari kemarin kita baru saja merayakan dan memperingati hari maulid Nabi Muhammad SAW. Hari Maulid memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Apa yang sebenarnya ingin kita dapatkan dari peringatan maulid? Tentu bukan ingin sekedar mendapatkan telur, nasi ketan, dan kue bukan. Kita memperingati maulid agar kita dapat meneladani atau setidaknya mengikuti perilaku nabi agar kita terjauh dari jalan yang sesat dan perbuatan yang tercela.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Pada tulisan kali ini, saya ingin mengangkat sebuah kisah nabi yang dapat kita jadikan tolak ukur dengan apa yang terjadi sekarang ini.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berjalan - jalan mengelilingi kota madinah, beliau menggunakan baju gamis panjang yang menyerupai rok panjang. Ketika beliau sedang berjalan, baju beliau tertiup angin yang kencang sehingga betis Rasulullah SAW terlihat. Apa reaksi beliau ketika mengetahui betis beliau terlihat?? Rasulullah SAW malu, beliau malu sampai merah mukanya seperti orang yang tertangkap basah melakukan sesuatu yang tercela. Setelah itu beliau langsung bergegas untuk pulang ke rumah tanpa melanjutkan perjalanannya keliling kota.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Hikmah apa yang dapat kita ambil dari kisah di atas.<br />Budaya malu dalam berpakaian, ya Rasulullah SAW saja, kelihatan betisnya padahal aurat laki - laki itu dari lutut sampai pusar, malu setengah mati, bahkan sampai memerah padam mukanya karena betisnya terlihat di tempat umum. Bagaimana dengan umat nabi yang sekarang? Jangankan kelihatan betis, kelihatan paha, pusar, dan dada saja, bukan malu sampai memerah mukanya, tapi malah ketawa. Seolah - olah apa yang diperlihatkan itu sudah menjadi hal yang lumrah untuk diperlihatkan. Inikah wujud kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW yang kita harapkan syafaatnya di hari akhir kelak. Budaya berpakaian kita, khususnya wanita di Indonesia memang sudah sangat memprihatinkan. Memakai rok mini, celana mini, baju U Can See, dan berpakaian yang serba minim dan ketat di tempat - tempat umum seakan sudah menjadi kewajiban agar di bilang modis, padahal di KTP mereka jelas tertera agamanya adalah agama islam. Budaya malu dalam berpakaian seakan sudah tidak ada lagi. Siapakah yang patut disalahkan kalau begini? Memang banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti lingkungan, sekolah, televisi, maupun globalisasi. Akan tetapi saya melihat satu faktor yang sangat penting dalam menanamkan budaya malu, yaitu peran orang tua. Peran orang tua di sini sangat penting dalam menanamkan budaya malu kepada anak -anaknya. Melalui orang tualah semua mekanisme kontrol anak - anak dapat di jaga, apa yang pantas untuk ditonton, bagaimana berpakaian, menjelaskan mana pakaian yang layak dan tidak layak, dan lain sebagainya. Jadi peran orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian anak saat kecil. Jika dari kecil sudah dibiasakan sudah berpakaian sopan dan memiliki budaya malu, tentu sampai dewasa kelak masih akan dilakukan olah anak tersebut. Masalah yang banyak terjadi sekarang adalah banyak dari orang tua yang terlalu sibuk bekerja sehingga tidak sempat lagi memberikan perhatian dan melakukan kontrol atas perilaku anaknya. Sebaiknya hanya suami saja yang bekerja, atau jika terpaksa kedua orang tua harus bekerja, gunakan selalu waktu yang ada di sela - sela perkerjaan untuk memberikan perhatian kepada anak-anaknya agar budaya malu dalam berpakaian bisa tetap terjaga.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Jadi, sebagai kesimpulan, melalui peringatan maulid nabi ini, marilah kita tanamkan budaya malu dalam berpakaian, serta bagi yang sudah memiliki anak, tanamkan juga budaya malu dalam berpakaian terhadap anak agar anak - anak Indonesia kelak memiliki budaya malu dalam berpakaian sebagaimana yang pernah ditunjukkan Rasulullah SAW melalui kisah di atas.<br />Memiliki budaya malu dalam berpakaian tidak hanya akan melindungi kita dari kejahatan dunia, tetapi kita juga akan mendapatkan pahala yang akan menolong kita di hari akhir kelak.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Wassalam,<br />Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00747966928975446638noreply@blogger.com0